AMBA dan Opini Anggota
Sekilas layang pertanyaan, apa AMBA menurut kamu? Jika kita pikirkan secara simple, begitu mudah untuk menjawab ini. Namun jika berbicara bagaimana pengalaman anda selama di AMBA, apa yang kamu dapatkan dari AMBA. Nah, dari topik ini saya ingin mengajak teman-teman untuk mengerti dan memahami AMBA sepenuhnya.
Dari segi organisasi, AMBA jelas adalah sebuah organisasi. AMBA didirikan atas asas, dasar dan sebuah anggaran dasar yang jelas sebagai organisasi. Yang dikepalai oleh seorang Ketua dan dibantu oleh wakil beserta jajarannya. Jelas setiap organisasi ada sebuah Dewan penasehat. Namun karena kita organisasi yang informal, Dewan Penasehat tersebut diganti dengan istilah Pelatih yang dijadikan sebagai penasehat AMBA. Dalam menjalankan organisasi, AMBA memiliki program khusus baik itu internal gereja maupun program di luar gereja. Dan perlu diketahui, AMBA adalah organisasi yang terlepas dari ikatan Paroki. Sehingga boleh dibilang AMBA termasuk organisasi ekslusif yang berdiri di luar gereja Paroki khususnya St. Gemma Galgani. Walaupun demikian, hal ini tidak menjadi arogansi AMBA untuk tetap eksis di gereja. Justru keberadaan AMBA lebih banyak input dari Paroki dan sebagai umat yang baik, anggota AMBA akan siap selalu membantu Paroki dalam memeriahkan kegiatan Rohani Gereja St. Gemma. Kemudian keanggotaan AMBA bersifat selamanya, walau non-aktif sekalipun. Karena setiap orang Katolik, bernyanyi adalah sebuah madah bhakti atau bentuk puji syukur, dan AMBA merupakan wadah untuk itu. Jika dihitung dari awal, keanggotaan AMBA diperkirakan berjumlah kurang lebih 300 orang baik aktif maupun non-aktif. Walaupun demikian, keanggotaan AMBA yang aktif sudah memadai sekitar 40 orang anggota aktif. Jumlah itu sudah cukup untuk memperkuat anggota AMBA. Namun secara jujur, kami masih memerlukan anggota tambahan untuk 'lebih' meningkatkan power dari personil kami.
Santai, namun serius |
AMBA setiap tahun selalu mengadakan pengukuhan. Lokasi pengukuhan biasanya ditargetkan di Goa Maria Kederon, Manjau. Namun kadang musim hujan membuat jalan-jalan menuju Manjau menjadi rusak. Sehingga, pengukuhan yang semestinya berada di Manjau harus dialihkan ke tempat lain seperti Pantai (Terakhir di Pantai Pagar Mentimun,2010). Pengukuhan bertujuan agar anggota lebih setia kepada AMBA dan mengajarkan kepada AMBA untuk bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yang akan diemban selama mengikuti AMBA. Karena kelak, para anggota tersebut yang akan menjadi pengurus AMBA selanjutnya. Dan dengan adanya pengukuhan menjadikan para anggota sebagai momentum setiap generasi untuk menjadi tali penerus AMBA.
Hendra Jaka Gunawan |
Latihan selalu diadakan di Gereja Katedral St. Gemma. Kadang kala, latihan diadakan rutin setiap hari Minggu jam 11. Namun jika sudah memasuki program, AMBA biasanya mengambil jadwal berdasarkan kesepakatan Musyawarah antaranggota. Jika lokasi berbentrokan dengan koor paduan suara lain, biasanya anggota AMBA melakukan latihan di Gereja lama atau juga mengganti waktu berikutnya. Bisa dibilang, Gereja Katedral St. Gemma disebut sebagai Mabes kedua. Selain di rumah kediaman Pak Yan Sukanda di Jalan A. Yani, Gereja St. Gemma adalah tempat berkumpul di saat latihan. Namun jika ada kegiatan yang memerlukan tempat berkumpul jika gereja terpakai, Mabes tetap tempat idaman untuk berkumpul.
Di dalam AMBA banyak suka dan duka. Suka terasa indah dikenang. Duka yang pahitpun menjadi cambuk keras untuk lebih baik. Sehingga Eksistensi AMBA dapat bertahan hingga sekarang karena kekuatan solidaritas. Para anggota yang lebih kompak, 'care' dan serius. Itu adalah nilai plus dari anggota AMBA di Ketapang. Semua berlatih dan terus berlatih hingga menjadi bisa. Dan tentunya ada banyak pendapat dari teman-teman yang telah lama berkecimpung bersama AMBA dalam melayani gereja.
Berikut salah satu tuturan teman-teman kita, Generasi AMBA 2010.
Nippo |
"Menurut saya AMBA adalah kelompok kor yang sangat menakjubkan, menyenangkan dan menerapkan suatu tempat di mana kita bisa menanamkan rasa cinta kasih dalam kebersamaan. Kedekatan bersama senior dalam hal bercanda dan bahkan ketika serius dll. Begitu juga ketika bernyanyi. Banyak hal yang kita dapat pelajari mengenai lagu-lagu. Dan tentu AMBA merupakan sebagai alat pencerah pikiran, perbuatan dan lain-lain terutama kita para penyanyi hehehe.. AMBA juga sebagai tempat dan alat bagi kita untuk mengembangkan bakat dalam hal bernyanyi, menghilangkan stress dan sebagainya. (Nippo)"
Saminor |
"AMBA itu asyik. Dari alunan lagu yang ditampilkan, senior berkesan santai tapi serius. Musikalisasi yang nyangkut di telinga, sampai deretan harmonisasi suara yang luar biasa, benar-benar membuat saya sebagai anggota dibawa asyik dan terhanyut. AMBA Choirs itu benar-benar mandiri, buktinya latihan-latihan aja ngga harus dibimbing. Cukup 1 atau 2 orang principle yang ahli di suaranya, udah menuaikan hasil yang bagus. Bahkan kemandirian AMBA untuk berbagai acara terbukti menghasilkan kesuksesan yang luar biasa. Berdiri di tengah-tengah, AMBA Choirs itu benar-benar berkesan. Kita tidak hanya diajarkan tata cara membaca not, tetapi teknik vokal yang baik. Itu juga diajarkan, ditambah lagi para senior yang baik-baik, benar-benar berkesan. Suara merdunya asli, alunan musiknya asli, lagu-lagunya asli, asyiknya asli, mandirinya asli, berkesannya asli, yeah semua asli haha. Salam AMBA. Semoga slalu bisa mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan dan sesama. Sukses selalu. (Samin Odop)"
"AMBA merupakan suatu kelompok paduan suara gerejani untuk perdamaian, sebuah paduan suara yang berbentuk organisasi di mana semua orang bisa bernyanyi sambil memuji Tuhan dan juga sebagai tempat di mana kita bisa belajar bernyanyi yang sesungguhnya. (Hendra Jaka Gunawan,, salah satu wartawan ambachoirs.blogspot.com)"
Itulah sebagian pendapat anggota AMBA yang penulis liput langsung. Mungkin anggota yang lain juga merasakan hal yang luar biasa melalui AMBA. Itu semua adalah anugerah yang kuasa, di mana kita telah diciptakan dengan talenta yang telah ada. Selanjutnya tinggal kita sendiri, apakah kita melanjutkan apa yang telah Tuhan berikan atau tidak. Dan AMBA, adalah salah satu media untuk mengembangkan talenta kita semua. Semoga tulisan ini bermanfaat. Salam bagi yang telah dan akan bergabung dan kepada semua jajaran pengurus AMBA untuk tetap eksis memajukan AMBA. Salam untuk para anggota dari penulis!! AMBA Choirs, Voice for Peace!(fransesco)
0 komentar:
Posting Komentar