Pengumuman:

Bagi anggota AMBA yang ingin menulis artikel di ambachoirvfp.blogspot.com bisa mendaftarkan diri melalui Penulis AMBA Blogspot. Mohon partisipasinya karena ide dan opini anda sangat berharga sebagai inspirasi untuk generasi AMBA selanjutnya. Trims

Selasa, 28 Desember 2010

Kisah Algojo 2010

Algojo 2010
Di Pagi yang dingin, penulis bersama sahabatnya, Hendra terbangun oleh gonggongan anjing yang berada di rumah Pak Yansen. Sebelumnya penulis dan Hendra telah menginap semalaman untuk membantu ritual algojo sebagaimana tahun-tahun lalu menjelang natal. Dan pagi itu datanglah salah seorang senior yang biasa kami sapa Bang Anam. Beliau telah mempersiapkan senjata andalannya yaitu 'isau'. Dan mungkin pagi itu adalah pagi yang terlalu awal di mana teman-teman yang seharusnya menjadi algojo, sudah berkumpul di lokasi. Namun, pada saat itu hanya kami bertiga yang telah hadir.

Pig Head
Penulis dan teman-teman sementara menunggu para Algojo menghibur diri dengan online di Notebook. Bang Anam yang baru datang juga berkata bahwa seharusnya pagi ini kita menyelesaikannya. Karena kalau sudah kesiangan agak sedikit rumit nantinya. Dan jelang beberapa lama, akhirnya teman-teman datang. Dari satu kepada yang lain diinformasikan sehingga sedikit demi sedikit datanglah para team penjagal di tempat. Dan akhirnya penjagalan diawali dengan penangkapan. Luar biasa, beberapa teman takjub ketika melihat "Babi" itu. Badannya besar dan bisa dibilang lebih besar daripada tahun-tahun kemarin. Dan team penangkap, Bang Guli,Bang Anam, Yohanes Wangge dan Hendra masuk ke dalam kandang, sedang penulis memegang perangkat untuk mengikat babi itu. Begitu berisik proses penangkapan dan pengikatannya. Tak lama kemudian babi berhasil diikat dan mulutnya dibekap dengan getah ban meskipun dengan susah payah dan kami segera menggotong babi tersebut ke tempat penjagalan.

Wangge dan Bang Ad0n
Di sinilah para algojo beraksi. Bang Anam dengan Isaunya telah berada pada posisi. Teman-teman lainnya sudah mempersiapkan apa saja yang diperlukan selama penjagalan, salah satunya Baskom untuk darah. Setelah semua pada posisinya, Penulis dkk bersiap-siap dan berusaha segenap tenaga untuk memegang tubuh Babi berjaga-jaga agar babi tidak memberontak. Dan proses penusukanpun berakhir dengan ringan hingga sang Babi rebah di tangan para Algojo.

Kemudian akhirnya, tubuh babi tersebut dicabuti bulunya dengan disirami air panas. Setelah itu babi menjadi bersih dan mulai dibedah. Hingga tiba pembedahan daging-daging kemudian dipisah-pisah dari iganya. Lemaknya dipisah dari dagingnya. Dan penulis dan beberapa teman cewek mengerjakan 'Sak-sang'. Dan proses pengolahan dikerjakan oleh senior Kak Ellen, Kak Lidya dan Fennita. Jika diceritakan bagaimana mengolahnya jelas tulisan ini akan menjadi begitu panjang. Namun yang patut kita banggakan adalah semangat kebersamaan yang tetap terjaga antar anggota yang membuat tugas ini berhasil. Sehingga menjelang Natal, kami bisa menikmati hasil beberapa jam itu. Keep it touch!!!

0 komentar: