Bagas & Devi: Suami dan Istri Satu Tubuh
AMBA dan OMPE Harmoni sangat bersukacita hari ini, karena Bagas dan Devi telah melangsungkan misa sakramen perkawinan di Gereja Katedral Santa Gemma Galgani Ketapang. Misa perkawinan mereka tersebut dipimpin langsung oleh Pastor Paroki Katedral, Pastor Laurensius Sutadi dan juga pastor Zakarias Lintas sebagai konselebran. Misa Perkawinan Bagas dan Devi tentunya sangat spesial dengan kehadiran teman-teman dan sahabat-sahabatnya dari AMBA dan OMPE Harmoni yang mengiringi misa dengan sangat megah dan indah.
Pesan-pesan yang diberikan oleh Pastor Sutadi sangat menyentuh hati para umat yang hadir. Apalagi bacaan-bacaan yang diambil tersebut merupakan pilihan dari pasangan Bagas dan Devi sendiri. Beberapa hal yang ingin digarisbawahi oleh Pastor Sutadi antara lain bahwa sebagai pasangan suami istri memiliki hubungan yang sangat spesial; tubuh suami juga menjadi tubuh istri, sebaliknya tubuh istri menjadi tubuh suami. Hal tersebut menjadi sebuah wejangan penting di mana dalam perjalanan hidup, terkadang hubungan suami istri akan menjadi begitu penuh dengan masalah. Bahkan yang dahulunya penuh dengan pujian, bisa berjalan sebaliknya. "Kata sang istri, biar pelit-pelit begitu, dia suamiku. Kata sang suami, biar gembrot-gembrot begitu, dia istriku." Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Itulah tantangan setiap pasangan Katolik untuk senantiasa teguh dalam iman menjadikan pasangan sebagai satu tubuh, satu kesatuan sebagai Kristus yang merupakan kepala.
Selamat berbahagia untuk Bagas dan Devi, Semoga langgeng sampai kakek nenek! (far)
Berikut cuplikan tugas AMBA & OMPE:
Pesan-pesan yang diberikan oleh Pastor Sutadi sangat menyentuh hati para umat yang hadir. Apalagi bacaan-bacaan yang diambil tersebut merupakan pilihan dari pasangan Bagas dan Devi sendiri. Beberapa hal yang ingin digarisbawahi oleh Pastor Sutadi antara lain bahwa sebagai pasangan suami istri memiliki hubungan yang sangat spesial; tubuh suami juga menjadi tubuh istri, sebaliknya tubuh istri menjadi tubuh suami. Hal tersebut menjadi sebuah wejangan penting di mana dalam perjalanan hidup, terkadang hubungan suami istri akan menjadi begitu penuh dengan masalah. Bahkan yang dahulunya penuh dengan pujian, bisa berjalan sebaliknya. "Kata sang istri, biar pelit-pelit begitu, dia suamiku. Kata sang suami, biar gembrot-gembrot begitu, dia istriku." Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Itulah tantangan setiap pasangan Katolik untuk senantiasa teguh dalam iman menjadikan pasangan sebagai satu tubuh, satu kesatuan sebagai Kristus yang merupakan kepala.
Selamat berbahagia untuk Bagas dan Devi, Semoga langgeng sampai kakek nenek! (far)
Berikut cuplikan tugas AMBA & OMPE: